About

Sabtu, 12 Mei 2012

Tokoh Pramuka Dunia

Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace Smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.” Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan – dan menghindari guru – di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang.

Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.
Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.
Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang Zulu yaitu:
impressa : serigala yang tak pernah tidur, karena dia sering berjaga-jaga saat malam.
kantankye : orang pemakai topi lebar, karena dia selalu memakai topi lebar.
m’hlalapanzi: orang bertiarap yang siap menembak.

Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.
Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk “Aids to Scouting”, ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.
Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.
Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya “Aids to Scouting” telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys’ Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku “Scouting for Boys” kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.
Kanak-kanak remaja membentuk “Scout Troops” secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys’ Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.
Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.
Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce.
Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: “dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts.” Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.
Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:
Man, Nation, Maiden
Please call it Baden.
Further, for Powell
Rhyme it with NoA«l.

Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak a€“ satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:
* Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
* Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
* Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)

Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.



Agnes Baden-Powell (lahir di Inggris16 Desember 1858 – meninggal di Inggris2 Juni 1945 pada umur 86 tahun) adalah saudara perempuan Robert Baden-Powell pelopor Gerakan Kepanduan. Agnes Baden-Powell dikenal karena kontribusinya dalam Gerakan Kepanduan Putri bersama kakaknya, Robert Baden-Powell.


Riwayat Hidup

Ia adalah anak ke-9 dari sepuluh bersaudara, dan anak perempuan ke-3 dari Rev. Baden Powell dan Henrietta Grace Smyth. Pada saat ia berumur 2 tahun, ayahnya meninggal dunia, dan untuk menghormatinya, ibunya menambahkan nama "Baden" pada nama keluarga mereka sehingga menjadi Baden-Powell. Sejak kecil, Agnes Baden-Powell sudah menunjukan ketertarikannya terhadap berbagai bidang, ia tumbuh sebagai musikus, bermain organ, piano dan biola, menguasai 11 bahasa dan ia juga memiliki ketertarikan dalam ilmu alam dan astronomi[1]. Bahkan bersama kakaknya Baden Fletcher Smyth Baden-Powell, ia pernah membuat balon udara dan terbang bersama-sama. Ia juga tercatat sebagai anggota kehormatan the Royal Aeronautical Society dari tahun 1938. Ia juga pernah menjadi Ketua Divisi Palang Merah Westminster.
Pada tahun 1908, ia mengikuti kakaknya, Robert Baden-Powell membentuk sekelompok kecil anak putri yang mampu bertindak pada saat darurat, ia menamakan “Girls' Emergency Corps". Tahun 1909, ketika para pandu putra mengadakan rally di Crystal Palace, London, para pandu putri ini berkumpul dan berharap untuk bergabung bersama. Akhirnya Robert Baden-Powell meminta bantuan Agnes untuk mengorganisir mereka, bersama-sama, mereka menerbitkan Pamphlet A dan Pamphlet B, panduan untuk kepanduan putri. Tahun 1910, Agnes dan beberapa temannya membentuk komite untuk mengorganisasi Kepanduan Putri dengan Agnes sebagai Presidennya, mereka mulai menempati ruangan kantor di Markas Besar kepanduan putra. Baden-Powell meminjam uang untuk menyewa ruangan ini.
Pada tahun 1920, ia mengundurkan diri sebagai Presiden dan memberikan kesempatan kepada Putri Mary, putri dari Raja George V untuk menjabat sebagai Presiden. Ia menjabat sebagai wakil Presiden hingga ia meninggal di tahun 1945.


Olave St Clair Baden-Powell, Baroness Baden-Powell, GBE (lahir di ChesterfieldInggris22 Februari 1889 – meninggal di BramleyInggris25 Juni 1977 pada umur 88 tahun) adalah istri Robert Baden-Powell, pelopor Gerakan Kepanduan. Ia dilahirkan di ChesterfieldInggris dengan nama Olave St Clair Soames namun setelah menikah dengan Robert Baden-Powell, ia lebih dikenal dengan nama Olave Baden-Powell atau Lady Baden-Powell atau The Dowager Lady Baden-Powell.
Ia dikenal karena kontribusinya dalam membangun Gerakan Kepanduan Putri Inggris dan dunia, Olave Baden-Powell menjadi ketua kepanduan putri Inggris pada tahun 1918, kemudian menjadi ketua kepanduan putri dunia pada tahun 1930. Selama hidupnya ia sempat mengunjungi 111 negara, untuk membantu perkembangan Gerakan Kepanduan di seluruh dunia.

Riwayat hidup
Olave Soames adalah anak ketiga dan anak perempuan termuda dari pasangan Harold Soames dan Katherine Soames. Ia didik oleh ayah dan ibunya di rumah. Pada masa mudanya ia aktif dalam berbagai kegiatan lapangan seperti olahraga; tenis, renang, sepak bola, dan mendayung. Ia juga belajar bermain violin.
Pada tahun 1912, ia bertemu dengan Robert Baden-Powell, dalam sebuah perjalanan kapal laut ocean liner (RMSP Arcadian) ke New York, pada saat itu umurnya baru 23 dan Baden Powell 55. Uniknya, mereka memiliki kesamaan tanggal lahir dan memutuskan untuk bertunangan pada tanggal yang sama juga. Pada tanggal 30 Oktober 1912 mereka memutuskan untuk menikah [1]. Dari hasil pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga orang anak; satu orang putra dan dua orang putri:
Olave mulai ambil bagian dalam Kepanduan Putri pada tahun 1914 [2], dan di tahun 1918 diangkat sebagai Kepala Kepanduan Putri Inggris. Pada bulan Oktober 1939, Ia pindah ke NyeriKenya bersama dengan Baden-Powell, hingga Baden-Powell meninggal pada 8 Januari 1941.
Sepeninggal Baden-Powell, ia memimpin Gerakan Kepanduan Putri selama kurang lebih 40 tahun dan mengembangkan Gerakan Kepanduan ke seluruh penjuru dunia. Ia sempat terkena serangan jantung pada tahun 1961 di Australia, dan akibatnya ia dilarang untuk berpergian keluar negeri lagi. Ia meninggal pada tanggal 25 Juni 1977 di Birtley House, Bramley Inggris, abu jenasahnya dibawa ke Kenya dan dimakamkan di tempat pemakaman Baden-Powell.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Baden-Powell

0 komentar:

Posting Komentar